Penyerbuan Pasukan Gajah

on Wednesday, February 1, 2006

Disarikan dari ceramah Anis Matta


Latar Belakang
Ketika itu dominasi dunia dipegang, oleh dua imperium besar Romawi dan Persia. Nenek moyang orang mekah berasal dari daerah Yaman yang pada peristiwa banjir di negeri saba pindah ke Yatsrib/ Madinah sekarang, kemudian terbagi menjadi dua suku yaitu suku aus dan kharaj.
Yaman adalah daerah yang bergolak yang kemudian dikuasai oleh orang persi.
Penguasa saat itu bernama Junawas, yang terkenal juhud, senang dialog masalah agama, tapi dictator. Setelah berdialog dengan orang Yahudi, dia pun kemudian memeluk agama yahudi. Karena keyakinannya ini, dia mengharuskan semua kabilah untuk memeluk agama Yahudi. Tapi ada satu Kabilah bernama Najran yang tetap memluk nasrani. Kabilah ini pun akhirnya diserang habis. Namun ada beberapa yang lolos dan kemudian meminta perlindungan ke konstantinopel yang saat itu dipimpin Herarclius.
Di bawah kekuatan Herarclius inilah Junawas dikalahkan dan diganti dengan Abrahah. Abrahah berniat membangun sebuah monument dg mendirikan sbh gereja, terutama untuk menarik orang-orang Yaman, yang saat itu lebih tertarik beribadah di Ka’bah. Karena upayanya tidak berhasil, maka Abrahah berkesimpulan untuk meruntuhkan kabah.

Disini kita bisa melihat beberapa hal, diantaranya :
1. Adalah sudah menjadi tabiat dasar sejak dulu bahwa salah satu sifat refresif kekuasaan
Adalah menyelesaikan masalah dengan cara2 kekuatan. See: Sifat Imperium Barat terhadap kasus Teluk, dsb.
2. Adalah sebuah keniscayaan bahwa orang-orang kalah itu cenderung diperbudak ataupun menjadi jongos. Fenomena ini bisa kita lihat ketika beberapa perlawanan yang dilakukan oleh penduduk arab saat itu. Salah satu tokoh kemudian menjadi guide perjalanan ke Mekah.
3.Sesampainya di Mekah, terjadi Perampsan harta secara besar-besaran. Ini juga membuktikan bahwa sudah jadi tabiat dasar para penjajah adalah menguras kekayaan daerah jajahannya.
See kisah yang menjadi bagian ini, ketika Abdullah(ayah nabi Muhammad) meminta ratusan dombanya untuk dikembalikan kepada Abrahah. Yang harus diingat ketika itu Abdullah dengan lantang mengatakan bahwa telah ada yang menjaga Kabah dari ancaman serangan, karena itu kekhawatiran tidak diperlukan.

Beberapa peristiwa menjelang penyerangan kabah , mengingatkan pada kebesaranNYa antara lain:

1. Sebelum memasuki daerah kabah, gajah tdk bisa jalan. Beberapa riwayat mengatakan, gajah-gajah itu masih mau berjlan bila diarahkah ke selain arah ka’bah.
2. Ketika itu Allah menurunkan tentaranya berupa Burung Ababbil. Yang membawa amunisi berupa sijjil.
3. Keampuhan amunisi ini, tidak langsung mematikan tapi mengakibatkan rasa sakit luar biasa, karena dia menghilagkan bagian tubuh secara perlahan

Berikut ini beberapa hikmah yang dapat kita petik, antara lain:

1. Kelahiran Rosulullah adalah rahmat, dan bangsa Quraisy adalah yang pertama mrasakan rahmat ini.
2. Pada dasarnya, konflik agama adalah yang menjadi dasar semua konflik yang terjadi di muka bumi ini.
Kita bisa melihat krisis yang ada di Negara kita, pun Negara lainnya.
See bagaimana imperium sekarang melihat kebangkitan di Asia ataupun Negara lainnya –sebagai sebuah ancaman. Mereka menginginkan Umat Islam seperti pohon bonsai. Mekar tapi tdk lebat. Tumbh tapi tidak tinggi. Disinilah sense of War, Perang budaya, intelegen, pemikiran , dsb, harus tumbuh dalam diri setiap muslim.
3. Kabah walau dikelilingi orang-orang musyrik, dia tetap dibawah lindungan Allah.
4. Peristiwa ini juga menguatkan bahwa tempat dimana wahyu akan diturunkan hrs dibersihkn dari semua kekuatan yang bertentangan.
5. Karena menjadi tmpat turunnya hikmah, maka haruss disadarkan, bahwa tanpa islam , mereka tidak punya eksistensi di hadapan yang lain. Karena itu mereka terbelakang karena tidak menyadari kekuatan islam.

Allahu ‘alam

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan komentari dengan santun. NO 4 spam.